Wednesday,
November 4 ‘15
Internet Addiction
Internet Addiction
Internet
adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung.
Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti “antara”. Internet
merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh
dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang
berbeda.
Sedangkan addiction dari bahasa inggris yang artinya kecanduan
atau ketagihan. Addiction merupakan suatu hubungan emosional dengan suatu objek
atau kejadian, dimana individu yang mengalaminya mencoba untuk menemukan
kebutuhannnya terhadap intimasi. Addiction (pada tingkat yang paling
dasar) adalah sebuah usaha untuk mengontrol dan memenuhi keinginan untuk
mendapatkan kebahagiaan.
Dengan kata lain internet addiction adalah penggunaan internet
yang bersifat secara patologis, yang ditandai dengan individu yang tidak mampu
mengontrol pemakaian internet atau dengan kata lain penggunaan internet secara
berlebihan tanpa memikirkan waktu. Seseorang yang kecanduan internet
terlihat dari banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online atau bermain
internet tanpa peduli bahkan lupa dengan aktivitas lainnya bahkan kehidupan
sekitar mereka. Gangguan dalam kecanduan internet meliputi pornografi, judi
online, game online, chatting dan lain-lain.
Jenis-jenis
internet Addiction
Beberapa
bentuk Kecanduan atau adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan
seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan
komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan
untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan
kehidupan sekitar mereka.
Jenis-Jenis
Internet addiction
Berikut
ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et.
al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk
ke dalam cybersexual addiction adalah individu yang secara kompulsif
mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan
dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam
pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship
addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara
online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room
dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau
terikat dalam perselingkuhan virtual.
c. Net compulsions
Yang
termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja
online, dan perdagangan online.
d. Information Overload
Information
overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e. Computer Addiction
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game
komputer yang bersifat obsesif.
Faktor-faktor Penyebab Internet Addiction
faktor-faktor
penyebab bagaimana seorang individu dapat mengalami kecanduan internet atau
internet addiction. . Namun itu tidak terjadi secara begitu saja, melainkan ada
sebab-sebab yang menyertainya, karena suatu perilaku kecanduan terjadi oleh
periode waktu-waktu tertentu sebagai hasil interaksisosial dan adanya perilaku
menyimpang.
Beberapa
faktor etiologi tersebut adalah
a.
Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral adalah emosional,
fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh persepsi
mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka dengan cara
karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman sendiri.
b.
Neuropsychological Model.
Neuropsychology
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan
dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu
c.
Compensation Theory ( Teori Kompensasi )
Compensation atau
kompensasi adalah strategi dimana satu menutup, sadar atau tidak sadar,
kelemahan, frustasi,keinginan, atau perasaan tidak mampu atau ketidakmapuan
dalam satu bidang kehidupan melalui grafikasi.
Kompensasi
positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitan seseorang, sedangkan
kompensasi negatif terdapat dua jenis, yaitu :
1.
Overcompensation ditandai dengan gol keunggulan, menyebabkan berjuang
untuk kekuasaan, dominasi, harga diri dan self-devaluasi.
2.
Undercompensation yang mencakup permintaan untuk bantuan, menyebabkan
kurangnya keberanian dan rasa takut untuk hidup.
d.
Situational Factor ( Faktor Situasi )
Faktor situasi adalah faktor dimana seseorang berada dalam
kondisi yang mendorong ia untuk melakukan sesuatu yang diinginkan, seperti
teman sebaya hal ini biasanya terjadi ketika seseorang secara sadar atau tidak
dipaksa untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
kelompoknya atau kata lain ia mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tersebut.
Beberapa bentuk gejala kecanduan Internet atau Internet
Addiction Disorder (IAD).
· Kurangnya tidur dan kelelahan,
· Mendapat nilai yang buruk dalam studi,
· Performa kerja yang menurun,
· Lesu dan kurangnya fokus.
· Cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan
hubungan sosial, kurang bisa bersosialisasi,
· Berbohong tentang berapa lama waktu yang
mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang
mereka tunda karenanya.
· Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan
internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.
· Keasyikan dengan internet dengan tujuan
tertentu yang orang lain tidak boleh tahu. Biasanya anak akan merahasiakan saat
ditanya orang tua, “Lagi ngapain sih di internet?”
· Bersikap defensive untuk berlama-lama
online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi.
· Mulai memakai uang jajan atau uang
untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru.
· Gagal mengontrol perilaku, termasuk
perilaku agresif.
· Mengalami euphoria setiap kali terlibat
pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet.
· Tak bisa mengatur waktu online
· Mengorbankan waktu tidur demi bisa
online.
· Marah saat koneksi internet terputus.
· Memeriksa email atau pesan online
secara kompulsif sepanjang hari.
· Tetap berusaha online walau sedang
waktunya sekolah atau belajar.
· Lebih senang menghabiskan waktu online
ketimbang bersama teman atau keluarga.
· Tidak
tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan
komputer.
“Bagaimana
cara mengatasi Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan
internet?”
Setelah
mengenali ciri-ciri dari penderita gangguan kecanduan internet ini, kita dapat
mengenali apakah kita tergolong kedalam penderita gangguan ini atau tidak. Nah,
jika kalian tergolong kedalam penderita gangguan kecanduan internet ini jangan
kuatir, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa
cara mudah yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecanduan internet,
yaitu:
a.
Mengakui bahwa anda seorang penderita gangguan kecanduan internet
Pengakuan
merupakan hal yang paling awal untuk mengatasi suatu gangguan. Biasanya seorang
penderita suatu ganguan sangat sulit mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan
tersebut. Hal ini dapat menghambat dalam mengatasi gangguan itu sendiri, karena
jika tidak mengakuinya maka dia tidak mungkin mengambil tahap selanjutnya untuk
mengatasi ganguan tersebut
b. Mengetahui
penyebab dari gangguan kecanduan internet pada diri sendiri
Sebelum
mengatasi gangguan ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang
menyebabkan kita kecanduan internet. Misalnya, tidak dapat terlepas dari
internet karena chatting secara terus menerus atau bermain game on-line secara
berlebihan. Dengan mengetahui penyebabnya, akan lebih mudah bagi kita untuk
mengatasinya.
c.
Mengetahui dampak buruk gangguan kecanduan internet
Setelah
mengetahui penyebabnya kita juga harus tahu dampaknya. Mengapa? Karena dengan
mengetahui dampak buruk kecanduan internet kita dapat termotivasi untuk
mengurangi penggunaan internet agar terhindar dari dampak buruk tersebut.
Banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh kecanduan internet, misalnya
menjadi depresi, antisocial, menyebabkan banyak penyakit fisik, putus sekolah,
dan sebagainya.
d. Membatasi
penggunaan internet
Hal ini
merupakan hal yang paling utama dan merupakan intinya. Percuma saja jika kita
mengakui bahwa kita seorang pecandu internet, mengetahui penyebab dan dampaknya
namun tidak mengurangi penggunaan internet. Kita harus bisa memilih mana hal
yang dapat kita lakukan tanpa menggunakan internet mana hal yang harus kita gunakan
dengan internet. Selama kita bisa melakukan sesuatu tanpa menggunakan internet
mengapa tidak dicoba, seperti disaat kita membutuhkan hiburan kita masih bisa
bermain permainan lain selain game online atau disaat kita ingin mengobrol
selama masih bisa bertemu dengan lawan bicara secara langsung sebaiknya kita
berbicara face to face dibandingkan lewat chatting atau e-mail.
e.
Meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Internet
dapat membuat kita menjadi seorang yang apatis. Nah, untuk itu kita harus
meluangkan waktu yang lebih dengan orang-orang disekitar kita. Dengan ini kita
dapat mengalihkan pikiran kita agar tidak kecanduan dengan internet. Hal ini
dapat kita mulai dari lingkukan yang paling kecil yaitu keluarga. Kita dapat
menghabiskan waktu kita dengan berbincang-bincang dengan keluarga tercinta
untuk mengisi waktu luang kita. Selain mempererat rasa kekeluargaan kita juga
dapat terhindar dari kecanduan internet.
Jika
tingkat kecanduan gangguan ini sudah parah, maka sebaiknya dikonsultasikan
kepada ahlinya. Memang karena gangguan kecanduan internet ini masih tergolong
baru, penelitian tentang pengobatannya-pun masih sedikit. Jika kecanduan
internet yang diderita seseorang memiliki dimensi biologis, maka obat-obatan
anti-depresan atau anti kecemasan dapat digunakan. Beberapa ahli menyarankan
penghentian total penggunaan internet, namun ahli lain mengatakan bahwahal
tersebut tidak realistis. Sebagai alternative dari menyetop semua aktifitas
yang berhubungan dengan internet, Young (1999) memberikan 7 teknik perawatan
yang mungkin dilakukan:
1.
Praktekkan kebalikannya (Practice the opposite)
2.
Penghentian Eksternal (External stoppers)
3.
Tetapkan goal (Setting Goals)
4.
Kartu-kartu Pengingat (Reminders Card)
5.
Inventori Personal (Personal inventory)
6.
Dukungan Sosial (Social support)
7.
Terapi Keluarga (Family therapy)
Berdasarkan
sumber juga disebutkan bahwa “Terapi dapat memberikan Anda dorongan yang kuat
untuk mengontrol penggunaan internet. Misalnya Terapi Kognitif Perilaku
(Cognitif Behavioral Therapy = CBT)”. Terapi Kognitif Perilaku (CBT) telah
menjadi metode yang berguna dan efektif untuk menangani gangguan kompulsif
seperti gangguan ledakan emosi, judi patologis, trichotillomania. CBT juga
efektif untuk menanggulangi kecanduan obat, gangguan emosional dan
gangguan makan.
Daftar Pustaka:
https://purpledimesiongirls.wordpress.com/tag/internet-addiction-disorder/ (diakses pada 04-11-2015 ,20:00 WIB)
http://respatiagungprabowo.blogspot.co.id/2014/12/internet-addiction-disorder-iad.html (diakses pada 04-11-2015,20:30 WIB)
http://ronadinark.blogspot.co.id/2014/01/internet-addiction.html (diakses pada 04-11-2015, 21:00 WIB)
Kinerja Team :
Erlita Permatasari
13514631 Searching
Hikman Tartila
14514983 Sarana Prasarana
M Taufik D
17514563 Searching
Rani Hadyaningtyas 18514917 Typing
Sisca Alvionita
1A514308 Editor